Internet Sehat : Singtel mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki dampak pelanggaran keamanan siber yang mungkin telah membahayakan data pelanggan. Serangan tersebut telah memengaruhi sistem berbagi file yang dikembangkan dua dekade lalu oleh vendor pihak ketiga Accellion, yang telah digunakan oleh perusahaan telekomunikasi Singapura tersebut secara internal dan dengan pemangku kepentingan eksternal.
Singtel mengungkapkan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis minggu lalu bahwa mereka diberitahu oleh Accellion bahwa sistem berbagi file, yang disebut FTA (File Transfer Appliance), telah dilanggar oleh peretas tak dikenal. Perusahaan telekomunikasi tersebut mengatakan alat itu digunakan sebagai sistem mandiri dan digunakan untuk berbagi informasi di dalam organisasi dan dengan pemangku kepentingan eksternal.
Semua penggunaan sistem telah ditarik kembali dan otoritas terkait, termasuk Badan Keamanan Siber Singapura dan polisi setempat, telah diberitahu. Singtel menambahkan bahwa saat ini sedang menilai sifat dan dampak pelanggaran tersebut, dan sejauh mana data yang mungkin diakses secara ilegal. Menurut Singtel, informasi pelanggan mungkin telah dibobol.
Accellion pada 1 Februari mengatakan sistem FTA-nya adalah perangkat lunak transfer file besar berusia 20 tahun yang mendekati akhir siklus hidupnya. Perangkat lunak tersebut telah menjadi target dari serangan cyber yang canggih yang pertama kali diketahui pada tanggal 23 Desember ketika Accellion memberi tahu semua pelanggannya tentang serangan yang melibatkan sistem berbagi file. Menurut Accellion kurang dari 50 pelanggan terpengaruh oleh insiden, namun salah satu pelanggan mereka yang terkena adalah Singtel.
Sumber : ZDNet