internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Twitter Hapus Akun Donald Trump secara Permanen

Internet Sehat : Presiden AS Donald Trump telah ditangguhkan secara permanen atau akunnya telah dihapus dari Twitter karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut. Twitter mengatakan keputusan tersebut dibuat setelah meninjau dari dekat tweet terbaru dari akun @realDonaldTrump.

Penghapusan akun Donald Trump tersebut terjadi di tengah pembersihan yang dilakukan oleh Big Tech dari platform online yang digunakan oleh Trump dan pendukungnya. Sebelumnya, jauh sebelum penghapusan akun Trump, beberapa anggota parlemen dan selebriti telah menyerukan selama bertahun-tahun di Twitter untuk melarang Trump selamanya.

Mantan Ibu Negara Michelle Obama mentweet pada hari Kamis bahwa raksasa Silicon Valley harus berhenti mengaktifkan perilaku mengerikan Trump dan secara permanen mengusirnya.

Trump sebelumnya tidak dapat mengakses akunnya selama 12 jam pada hari Rabu setelah dia menyebut orang-orang yang menyerbu Capitol AS sebagai patriot.

Ratusan pendukungnya memasuki kompleks tersebut ketika Kongres AS berusaha untuk ,emsertifikasi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden. Kekerasan yang terjadi kemudian menyebabkan kematian empat warga sipil dan seorang petugas polisi.

Twitter kemudian memperingatkan bahwa mereka akan melarang Trump secara permanen jika dia melanggar aturan platform lagi. Setelah diizinkan kembali di Twitter, Trump memposting dua tweet pada hari Jumat yang dikutip perusahaan sebagai alasan terakhir untuk menghapus akun Trump.

Dalam satu tweet, Trump menulis:

“The 75,000,000 great American Patriots who voted for me, AMERICA FIRST, and MAKE AMERICA GREAT AGAIN, will have a GIANT VOICE long into the future. They will not be disrespected or treated unfairly in any way, shape or form!!!”

Twitter mengatakan tweet tersebut ditafsirkan sebagai indikasi lebih lanjut bahwa Presiden Trump tidak berencana untuk memfasilitasi transisi kekuasaan yang tertib.

Selanjutnya, Trump melakukan tweet:

“To all of those who have asked, I will not be going to the Inauguration on January 20th.”

Twitter mengatakan tweet tersebut diterima oleh sejumlah pendukungnya sebagai konfirmasi lebih lanjut bahwa pemilihan presiden tidak sah.Twitter mengatakan kedua tweet tersebut melanggar Kebijakan Glorification of Violence.

Keputusan Twitter ini diapresiasi banyak pihak yang selama empat tahun terakhir meminta Twitter untuk menindak akun Trump yang sering menyerang, memberitakan hal palsu dan juga melakukan bullying dan kekerasan verbal online lainnya terhadap pihak-pihak yang mengkritisi kebijakannya.

Sumber : BBC

Belajar Privasi sambil melihat Galeri Seni di Galeri Privasi.