Internet Sehat : Twitter telah dituduh menyensor jurnalis India terkemuka Salil Tripathi dengan menangguhkan akunnya, setelah ia melakukan tweet tentang subjek termasuk peringatan pembongkaran masjid Babri.
Penulis termasuk Salman Rushdie dan Amitav Ghosh mengungkapkan kemarahan setelah Tripathi yang merupakan ketua PEN International’s Writers in Prison Committee, akun Twitternya ditangguhkan pada hari Minggu yang lalu tanpa peringatan sebelumnya.
Sebuah kelompok nasionalis Hindu sayap kanan bernama Deshi Army, yang memiliki 26.000 pengikut di Twitter, mengklaim kemenangan setelah penangguhan tersebut. Deshi Army baru-baru ini dipuji secara online oleh Kapil Mishra, seorang pemimpin garis keras dari partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India, yang mengatakan bahwa kelompok tersebut melakukan pekerjaan luar biasa dalam membungkam kritik terhadap pemerintah secara online.
Tripathi, yang lahir di Mumbai tetapi tinggal di New York, adalah seorang penulis untuk berbagai publikasi dan editor kontribusi untuk publikasi India Mint and the Caravan, dan sering mengkritik nasionalisme Hindu. Dia telah menulis sebuah buku tentang implikasinya terhadap kebebasan berekspresi di India dan baru-baru ini menulis sebuah artikel untuk majalah Kebijakan Luar Negeri berjudul Why India has Being a Different Country, tentang erosi demokrasi di bawah pemerintahan BJP.
Hari Minggu adalah hari peringatan pembongkaran masjid Babri, sebuah masjid Muslim yang dihancurkan oleh massa nasionalis Hindu pada tahun 1992. Tripathi memposting video di Twitter tentang dirinya yang membaca puisinya sendiri yang membahas pembongkaran, kemerdekaan India, dan Kerusuhan agama tahun 2002 di Gujarat, di mana lebih dari 1000 orang, sebagian besar Muslim, tewas.
Akunnya ditangguhkan tidak lama kemudian. Sebuah pernyataan dari Twitter mengatakan akun Tripathi telah ditangguhkan sementara for publishing a list that violates our abusive behaviour policy.
Tripathi mengatakan kepada The Guardian bahwa pengambilan keputusan Twitter tidak jelas dan sewenang-wenang. Menurutnya, Twitter adalah ruang pribadi yang menciptakan ilusi menjadi ruang publik, yang jelas-jelas bukan, dan mengambil keputusan tentang kebebasan berbicara dan hak asasi manusia yang tidak memiliki mandat, keahlian, atau kapasitasnya.
Beberapa penulis, pengacara, dan jurnalis paling terkenal di India menyatakan kemarahan atas penangguhannya, termasuk Salman Rushdie.
Sumber : The Guardian
Mari belajar Privasi dengan Riang dan Gembira di Galeri Privasi.