Jika terjadi gempa bumi, manakah sumber yang paling cepat melaporkannya? Apakah U.S Geological Survey (USGS) ataukah Twitter?
Sebuah studi yang kini masih terus berlangsung di Amerika Serikat menyebutkan bahwa laporan terjadinya gempa tercepat berasal dari jaringan media sosial Twitter, bukan sensor seismik bawah tanah U.S Geological Survey (USGS).
Segera setelah bumi mulai berguncang, pengguna Twitter membanjiri timline dengan tweet yang bisa dilihat oleh khalayak umum dan bisa digunakan oleh USGS untuk menentukan sumber gempa dalam waktu kurang dari satu menit. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan tahunan Seismological Society of America di Anchorage, Alaska pada awal bulan Mei 2014. Tanpa Twitter, USGS membutuhkan waktu dua sampai 20 menit untuk secara tepat menemukan lokasi gempa bumi dan menentukan kekuatan gempa dengan seismometer.
USGS menggunakan perangkat lunak untuk melacak kata gempa dalam berbagai bahasa mulai dari Tagalog hingga ke bahasa Spanyol. Di Twitter terjadi percakapan mulai dari 600 tweet per menit setelah gempa berkekuatan 5,8 di lepas pantai Jawa, 4.000 tweet per menit setelah gempa di Virginia tahun 2011, dan menjadi lebih dari 10.000 tweet per menit setelah gempa besar di Tohoku, Jepang pada tahun 2011.
Rata-rata, dalam 10 bulan terakhir, perangkat lunak USGS mendeteksi 19 gempa seminggu atau sekitar dua sampai tiga per hari. Sekitar setengah dari gempa tersebut terdeteksi dalam waktu kurang dari satu menit dan 90 persen dalam waktu kurang dari 2 menit. Gempa terlemah adalah berkekuatan 1,4 , dan yang terkuat adalah berkekuatan 8,2.
Namun, tentu perlu kehati-hatian. Dengan tingkat kesalahan 10 persen, aplikasi Twitter tidak akan menggantikan instrumen gempa resmi dalam waktu dekat. Akurasi lokasi adalah rintangan utama karena hanya 1 sampai 2 persen dari pengguna menandai tweet mereka dengan GPS dan hanya 30 sampai 40 persen yang memberikan tempat tinggal yang pasti.
Dengan Twitter, seismolog bisa menebak ukuran dan dampak dari gempa bumi, kadang-kadang bahkan sebelum gelombang seismik selesai melalui daerah penduduk. Tweet membantu mengisi kesenjangan data di daerah dengan jaringan seismik yang sedikit atau sulit ditemukan.
Sumber: livescience.com
Sumber Gambar: dailymail.co.uk