Dalam beberapa pekan terakhir telah terjadi ledakan yang disebut deepfakes, yaitu video porno yang dimanipulasi dengan cara memanipulasi wajah aktris asli dan diganti dengan wajah orang lain, terutama selebriti.
Seiring dengan berjalannya waktu deepfakes menjadi lebih kuat dan mudah digunakan. Video deepfakes memungkinkan pemindahan fantasi seksual dari imajinasi orang ke internet. Hal ini tidak hanya melewati batas kesusilaan manusia, tetapi juga rasa percaya akan apa yang dilihat dan didengar.
Di luar penggunaannya untuk sekadar iseng, kecanggihan teknologi bisa membawa konsekuensi serius sehingga bisa saja krisis berita palsu, seperti yang kita kenal sekarang, mungkin baru permulaan. Beberapa video deepfakes yang telah dibuat yang melibatkan wajah Presiden Trump, dan meski sangat jelas, mudah membayangkan efek yang dihasilkan untuk tujuan propaganda.
Seperti biasa, institusi dan perusahaan tidak sadar dan tidak siap dengan hal ini. Situs-situs di mana materi semacam ini mulai berkembang biak mengamati dengan saksama. namun kebanyakan cuek tentang apa yang harus dilakukan, dan gugup tentang langkah selanjutnya.
Banyak yang tidak mengkhawatirkan akibat saat mereka membahas efek sebenarnya dari apa yang mereka lakukan. Apakah membuat film porno menggunakan wajah seseorang yang tidak etis? Apakah itu benar-benar penting jika tidak nyata? Apakah ada yang terluka?
Video deepfakes ini tentu saja memiliki akibat yang serius bagi orang yang digunakan wajahnya. misalnya para aktris. Bila video tersebut dianggap asli, video porno deepfakes tersebut bisa mencoreng nama baik seorang selebriti. Mereka bisa saja dianggap melakukan hal yang tak patut dan menghalalkan segala macam cara untuk terkenal.
Konsekuensi lain adalah hak cipta. Bisa saja video porno asli yang kemudian tokohnya diganti wajahnya telah dicuri terlebih dahulu. Ini akan membuat sengketa baru. Untuk itu, sudah sangat tepat bila beberapa situs yang meng-host video porno deepfakes ini menghapus vedia tersebut dari perpustakaan mereka. Situs lain, seperti Reddit di mana sering jadi sumber konten dewasa dan menyalahi aturan sering muncul seharusnya mengambil tindakan atas penggunanya yang melakukan deepfakes tersebut.
Sumber: BBC