Bagi pengguna Twitter, tentu tidak asing lagi dengan Promoted Tweets. Promoted Tweets adalah tweet berisi promosi entitas tertentu yang sebenarnya adalah iklan. Namun hal itu belum cukup karena saat ini Twitter tengah menguji video iklan yang akan muncul di timeline pengguna.
Dilaporkan The Telegraph, Twitter telah mulai menguji fitur baru yang disebut Promoted Videos yang memungkinkan pengiklan untuk membayar iklan video berdasarkan berapa kali mereka video iklan tersebut dimainkan.
Promoted Videos sama halnya dengan Promoted Tweets yang merupakan iklan yang terlihat seperti tweets dan muncul dalam timeline pengguna.
Video iklan tersebut akan di –embed ke dalam tweet melalui teknologi kartu Twitter yang memungkinkan pengguna untuk menonton video di timeline mereka dengan sekali tekan. Twitter mengklaim bahwa tweets yang mengandung native video menghasilkan keterlibatan yang lebih baik dan jumlah view video lebih dari sebelumnya.
Promoted Video dibangun berdasarkan program Twitter Amplify yang memungkinkan jaringan seperti National Football League di Amerika Serikat mendistribusikan replay video singkat dari highlights permainan di Twitter dalam waktu dekat.
Tujuan keseluruhannya adalah untuk menampilkan lebih banyak konten video ke feed pengguna untuk menciptakan pengalaman yang lebih menarik secara visual.
Perlu diketahui, selama ini Twitter hanya fokus pada teks dan baru beberapa waktu yang lalu memperkenalkan preview foto yang bisa dilihat di timeline. Hal ini secara signifikan mengubah tampilan dan nuansa dari layanan Twitter.
Menurut David Regan, manajer produk senior untuk TV dan video Twitter, video merupakan media bercerita yang luar biasa dan Twitter senang bisa memberikan merek, penerbit dan sebagian dari pengguna yang telah diverifikasi kemampuan untuk berbagi video organik di Twitter. Promoted Videos memberikan kesempatan kepada merek dan sponsor untuk berbagi konten eksklusif dengan publik.
Namun demikian, dari sisi pengguna, tentu timeline mereka akan dipenuhi oleh iklan karena sebelumnya sudah ada promoted tweets. Semoga nantinya ada pilihan untuk opt out dari melihat atau menemukan video iklan tersebut di timeline.
Sumber: Twitter, The Telegraph
Sumber Gambar: Fox Business