Internet Sehat : Seorang pria asal Kanada dituduh mendalangi serangan ransomware yang menyebabkan kerusakan pada sistem milik negara bagian Alaska, Amerika Serikat.
Sebuah dakwaan federal dijatuhkan terhadap Matthew Philbert, 31, dari Ottawa. Secara bersamaan ia juga didakwa oleh otoritas Kanada dengan sejumlah pelanggaran kriminal lainnya. Jaksa AS mengklaim dia melakukan pelanggaran terkait dunia maya, termasuk serangan khusus tahun 2018 terhadap komputer di Alaska.
Canadian Broadcasting Corporation melaporkan bahwa Philbert didakwa setelah penyelidikan selama 23 bulan yang juga melibatkan Polisi Kanada, penegak federal, FBI dan Europol.
Surat kabar Ottawa Citizen menambahkan bahwa dugaan modus operandi Philbert adalah mengirim email spam dengan lampiran yang terinfeksi. Dia dikatakan telah menjadi tersangka setelah FBI menghubungi rekan-rekan mereka di Kanada menyusul serangan ransomware di Alaska.
Tidak ada perincian spesifik dari serangan 2018 yang diberikan jaksa terkait dengan Philbert. Sistem peradilan Kanada mirip dengan Inggris, di mana rincian yang tepat biasanya tidak masuk domain publik sampai dibacakan di pengadilan.
Jaksa Amerika mendakwa Philbert dengan satu tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan dan aktivitas terkait dengan komputer, bersama dengan satu tuduhan penipuan dan aktivitas terkait dengan komputer.
Meskipun Kanada tidak terlalu menonjol dalam daftar target serangan siber, negara ini memiliki keahlian keamanan siber yang signifikan; serta menjadi rumah bagi Citizen Lab, organisasi penelitian keamanan siber berorientasi hak asasi manusia (berbasis di University of Toronto). Badan penegak hukumnya juga telah mengambil bagian dalam operasi kepolisian multinasional, termasuk penghapusan botnet C2 Emotet pada Januari 2021.
Sumber : The Register