internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Warga Kuba Kini Bisa Menikmati Koneksi Mobile 3G

Penduduk Kuba akan ditawari akses internet melalui jaringan seluler 3G mulai akhir pekan ini. Penyedia telekomunikasi Etecsa mengatakan warga akan dapat mulai berlangganan layanan dari Kamis (6/12). Sampai saat ini, penduduk lokal kebanyakan mengandalkan wi-fi hotspot dan warung internet dan layanan 3G telah dibatasi untuk jurnalis dan bisnis asing yang dipekerjakan oleh negara lain. Kondisi ini akan berubah, tetapi banyak warga yang masih tidak mampu membayar harga kontrak baru.

Paket Etecsa berkisar dari penggunaan data 600 MB selama satu bulan seharga  7CUC atau setara 7 dollar AS hingga 4GB untuk 30CUC. Pengguna mendapatkan bonus 300MB penggunaan situs web domain .cu lokal. Namun upah rata-rata negara untuk 11,2 juta penduduk di pulau hanya sekitar 30 dollar AS per bulan.

Peluncuran koneksi mobile 3G ini menandai relaksasi lebih lanjut dari pembatasan pemerintah pada aktivitas online. Hingga lima tahun lalu, akses internet sebagian besar terbatas pada hotel-hotel wisata dan klub-klub yang dioperasikan oleh negara. Namun pada tahun 2013, pihak berwenang mulai membuka warung internet. Pada tahun 2014, mereka mulai mengizinkan pemilik ponsel mengakses layanan email negara, Nauta dengan biaya 1CUC per megabyte.

Pada tahun 2015, hotspot wi-fi pertama dibuka di pusat kebudayaan. Ratusan ruang publik lainnya kemudian mengikuti hal ini dan kemudian pada tahun 2017, Etecsa mulai menawarkan koneksi rumah dalam jumlah terbatas.

Akses ke layanan 3G baru tersebut akan diluncurkan selama tiga hari untuk mengurangi risiko kewalahan permintaan. Urutan pelanggan mana yang ada akan diundang untuk bergabung akan ditentukan oleh dua digit pertama dari nomor ponsel mereka. Hampir separuh penduduk Kuba memiliki ponsel meskipun tidak semuanya kompatibel dengan frekuensi radio yang akan digunakan layanan tersebut.

Kuba sudah lama ingin mengejar ketinggalan dalam hal akses internet. Sejak Raul Castro mundur dan digantikan sebagai presiden oleh Miguel Diaz-Canel, hal tersebur tampak semakin mungkin  setidaknya di ponsel mereka. Presiden baru tersebut memiliki akun Twitter aktif dan beberapa anggota Dewan Negara mengikuti kepemimpinannya baru-baru ini.

Sumber: BBC

Sumber Foto: The Guardian NG