Ingat Wikileaks berarti ingat aktivitas membocorkan data sensitif terutama pemerintah dari berbagai negara. Cara ini dipercaya cara bagus untuk membongkar persekongkolan atau korupsi. Namun demikian tidak selamanya bisa dipertanggungjawabkan. Contoh terbaru adalah bocoran Wikileaks yang dianalisis oleh Associated Press.
Menurut laporan Associated Press, WikiLeaks telah mengekspos data pribadi ratusan warga biasa, termasuk korban perkosaan, anak yang sakit, dan anak yang sakit mental. Dalam analisisnya, AP menemukan bahwa Wikileaks mempublikasikan file medis orang yang tidak bersalah, dan secara rutin mempublikasikan informasi sensitif lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat, termasuk catatan identitas dan nomor telepon.
WikiLeaks telah lama berkomitmen untuk mengekspos rahasia pemerintah melalui penerbitan kabel diplomatik dan informasi rahasia lainnya. Namun organisasi ini kini berada di bawah peningkatan kritik dalam cara mereka menangani data pribadi setelah mempublikasikan email yang dikirim oleh partai yang berkuasa di Turki, yaitu AKP dan Komite Nasional Demokrat (DNC) di bulan Juli yang lalu. Dalam kebocoran DNC, WikiLeaks tidak mengedit (menyembunyikan) nomor jaminan sosial dan informasi kartu kredit dan menghadapi kritik ketika menerbitkan database khusus di setiap pemilih perempuan Turki sebagai bagian dari kebocoran AKP.
AP melaporkan bahwa koleksi dokumen WikiLeaks yang terus bertambah, termasuk virus dan spam di samping informasi sensitif orang yang tidak bersalah. Sebuah gunung data kabel diplomatik dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi yang diterbitkan tahun lalu, memuat setidaknya 124 file medis, termasuk mereka yang merupakan pasien sakit mental, anak-anak, dan pengungsi. Aktivis transparansi Paul Dietrich mengatakan kepada AP bahwa ia menemukan lebih dari 500 paspor, file kerja, dan catatan akademis setelah melakukan scan secara terpisah kabel Saudi tersebut.
WikiLeaks juga menyebutkan remaja korban perkosaan dalam dua kasus yang berbeda dan mempublikasikan nama seorang warga Saudi yang telah ditangkap karena menjadi gay. Data yang lain berada dalam Saudi marriages, divorces, and custody battles adalah informasi tentang orang-orang yang menikahi wanita dengan penyakit menular seksual, sejarah utang pribadi, dan data sensitif lainnya.
AP tidak mengidentifikasi orang-orang yang terkena dampak kebocoran informasi tersebut meskipun telah mengontak 23 orang, yang sebagian besar berada di Arab Saudi. Beberapa dari mereka tidak menyadari kebocoran tersebut, sementara yang lain, termasuk seorang wanita yang sebagian tubuhnya cacat dan utangnya diungkapkan merasa malu dan mengatakan publikasi tersebut adalah bencana.
Sumber: AP via The Verge
Sumber Foto: Pakistan Today