internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Kemkominfo, Sinarmas Land dan ICT Watch Ajak Masyarakat Balikpapan Bijak Bermedia Sosial

Berpikir kritis dan tabayyun saat menerima informasi di media sosial menjadi kemampuan literasi digital yang penting untuk dikuasai oleh warganet di Indonesia. Dengan begitu, warganet tidak mudah terkena penipuan dan hoaks yang saat ini sedang banyak beredar.

Saat ini bangsa kita sedang menjelang Pemilu 2024. Kita memaklumi bahwa media sosial cukup ramai dengan perbincangan terkait politik di negeri ini. Dukungan kepada para kontestan Pemilu bermunculan, pun dengan black campaign sampai hoaks yang menyertainya. Oleh karena itu Sinarmas Land bekerjasama dengan Kemkominfo dengan dukungan ICT Watch menyelenggarakan kegiatan seminar “Literasi Digital – Bijak Bermedia Sosial” yang diselenggarakan di Balikpapan pada tanggal 27 Agustus 2023.

Sebagai pembicara pertama hadir Rizky Ameliah, Koordinator Literasi Digital sektor Komunitas Kementerian Kominfo, yang menjabarkan tentang 4 pilar literasi digital serta upaya Kominfo dalam mendorong edukasi literasi digital ke seluruh Indonesia.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan seluruh lapisan masyarakat untuk dapat terus menjalankan edukasi literasi digital ini di seluruh daerah di Indonesia” tegasnya.

Sementara itu, Indriyatno Banyumurti, Direktur Eksekutif ICT Watch, menyampaikan pentingnya berpikir kritis dalam menghadapi tsunami informasi saat ini.

“Penting bagi kita semua untuk menjaga keamanan data diri di dunia digital, sebagai bagian dari pilar literasi digital. Apalagi tren kejahatan siber terus meningkat dengan modus yang terus berganti. Beberapa cara yang bisa kita terapkan untuk menjaga keamanan di dunia digital adalah dengan menggunakan kata sandi yang kuat untuk berbagai media sosial dan email pribadi, aktifkan otentikasi dua faktor, berhati-hati dengan pishing, hindari menggunakan jaringan Wi-Fi yang tidak aman dan tidak membagikan informasi pribadi yang sensitif di media sosial. Dan yang paling penting adalah selalu berpikir kritis dan berhati-hati, agar tidak mudah tertipu di dunia digital”, tegasnya.

Abdulrahman Soleh Fauzi (RMI NU), menutup diskusi dengan pentingnya ber-tabayyun dalam bermedia sosial.

“Informasi yang hadir di media sosial sangat beragam, penting untuk kita dapat menyaring informasi mana yang benar dan tidak, serta mana yang perlu disebarkan atau tidak. Jangan sampai jari-jari kita lebih cepat bergerak dibandingkan otak kita.”

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 200 orang yang terdiri dari Karyawan Sinar Mas Land Balikpapan, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) serta Masyarakat umum. [ib/mt]