internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Negara Bagian AS Selidiki Bagaimana Instagram Menargetkan Anak-anak

Internet Sehat : Sekelompok negara bagian Amerika Serikat sedang menyelidiki bagaimana Instagram menargetkan anak-anak meskipun hal tersebut berpotensi menimbulkan risiko bagi anak-anak.

Kelompok yang terdiri dari negara bagian Demokrat dan Republik sedang menyelidiki Instagram dan perusahaan induk Facebook, Meta untuk menentukan apakah undang-undang perlindungan konsumen telah dilanggar. Hal tersebut terjadi setelah pelapor perusahaan bersaksi di AS bahwa perusahaan tahu produknya dapat membahayakan anak-anak.

Jaksa Agung Massachusetts Maura Healey, seorang Demokrat yang pertama kali mengumumkan penyelidikan mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Facebook atau Meta telah mengetahui bahwa Instagram terkait dengan depresi, gangguan makan & bunuh diri di kalangan anak muda. Ia akan mengidentifikasi jika ada undang-undang yang dilanggar dan mengakhiri penyalahgunaan untuk selamanya.

Jaksa Agung Nebraska Doug Peterson, seorang Republikan mengatakan bahwa perusahaan memperlakukan anak-anak anya sebagai komoditas untuk dimanipulasi untuk keterlibatan waktu layar yang lebih lama dan ekstraksi data. Jaksa Agung New York Letitia James menambahkan platform media sosial (Instagram) sangat berbahaya dan telah terbukti menyebabkan kerusakan fisik dan mental pada anak muda.

Facebook, yang memiliki Instagram dan WhatsApp mengubah namanya menjadi Meta bulan lalu setelah serangkaian skandal. Seorang juru bicara Meta menolak tuduhan konsorsium tersebut. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara tersebut mengatakan bahwa tuduhan tersebut salah dan menunjukkan kesalahpahaman yang mendalam tentang fakta.

Pengumuman penyelidikan oleh negara bagian di AS muncul setelah serangkaian laporan eksplosif berdasarkan dokumen yang dibocorkan oleh mantan karyawan Facebook Frances Haugen.

Dalam kesaksiannya kepada anggota parlemen di AS, dia mengatakan bahwa perusahaan dengan sengaja mendorong platformnya ke anak-anak meskipun mengetahui bahwa mereka dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Pada bulan September, platform tersebut membatalkan rencana untuk aplikasi yang berfokus pada anak setelah lebih dari 40 jaksa agung negara bagian menulis dan mendesak mereka untuk membatalkannya.

Sumber : BBC