Internet Sehat : Pemerintah Australia telah memutuskan bahwa anak-anak berusia enam tahun membutuhkan pendidikan tentang keamanan dunia maya, meskipun hal tersebut akan menghapus materi lain dari kurikulum nasional.
Draf kurikulum nasional yang baru direvisi untuk anak-anak berusia lima hingga enam belas tahun, diluncurkan kemarin, menambahkan bagian baru yang akan melibatkan siswa mengembangkan teknik yang sesuai untuk mengelola data yang bersifat pribadi dan menerapkan protokol keamanan secara efektif.
Kurikulum yang diusulkan bertujuan untuk mengajar anak-anak berusia lima tahun, usia di mana anak-anak Australia pertama kali bersekolah untuk tidak berbagi informasi seperti tanggal lahir atau nama lengkap dengan orang asing, dan bahwa mereka harus berkonsultasi dengan orangtua atau wali sebelum memasukkan informasi pribadi online.
Anak usia enam dan tujuh tahun akan diajari cara menggunakan nama pengguna dan sandi. Saat anak-anak berada di kelas tiga dan empat, mereka akan diajari cara mengidentifikasi data pribadi yang mungkin disimpan oleh layanan online, dan bagaimana hal itu dapat mengungkapkan lokasi atau identitas mereka. Guru juga akan membahas penggunaan nama panggilan dan mengapa ini penting saat bermain game online.
Pada akhir sekolah dasar, anak-anak akan diajari untuk menghormati secara online, termasuk menanggapi pendapat orang lain dengan hormat meskipun mereka berbeda dari pendapat pribadi.
Kurikulum baru mempertahankan keputusan pemerintah Australia pada tahun 2015 untuk menyebarkan teknologi digital ke seluruh mata pelajaran lain, keputusan telah diambil meskipun draf awal menyerukan kelas yang didedikasikan untuk pengkodean. Kelas-kelas pengkodean tersebut dibatalkan karena guru tidak memiliki keterampilan, dan sekolah tidak memiliki sumber daya, untuk memberlakukan rencana tersebut.
Rancangan kurikulum baru telah menghapus sekitar 20 persen materi, sebagai tanggapan atas tuduhan bahwa kurikulum saat ini padat. Kurikulum nasional Australia dikembangkan oleh Pemerintah Federal yang tidak mengoperasikan sekolah mana pun. Pemerintah Negara Bagian dan Teritori dapat memilih untuk menggunakan kurikulum nasional atau mengembangkan kurikulum mereka sendiri.
Sumber : The Register
