internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Kelompok Hak Sipil Desak Perusahaan Berhenti Beriklan Di Facebook

Internet Sehat : Reuters melaporkan bahwa beberapa kelompok hak-hak sipil A.S. meminta beberapa perusahaan terbesar di dunia untuk menghentikan sementara iklan di Facebook Inc (FB.O) pada bulan Juli. Hal ini karena Facebook tidak melakukan upaya yang cukup untuk menghentikan ujaran kebencian di platform-platformnya.

Kelompok hak sipil tersebut meliputi National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) dan the Anti-Defamation League (ADL) pada hari Rabu lalu meluncurkan kampanye #StopHateforProfit dengan iklan surat kabar.

Kelompok tersebut mengatakan bahwa kampanye ini merupakan respons terhadap sejarah panjang Facebook yang memungkinkan konten rasis, kekerasan, dan palsu yang terbukti merajalela di platform Facebook.

Kepala kebijakan Facebook Nick Clegg mengatakan kepada wartawan dalam sebuah pertemuan bahwa Facebook dengan tegas menentang kebencian dan menghapus 10 juta posting penuh kebencian dari layanannya kuartal terakhir.

Kampanye ini menyusul pembunuhan polisi Afrika-Amerika George Floyd bulan lalu, yang memicu protes luas terhadap diskriminasi rasial di Amerika Serikat. Sebagian besar kegiatan protes dilakukan di media sosial, seperti yang telah diorganisir oleh kelompok sayap kanan yang mempromosikan rasisme dan kekerasan.

Kepala Eksekutif Mark Zuckerberg dikritik setelah Facebook membiarkan postingan Presiden Donald Trump tentang protes yang menurut para kritikus dituduhkan secara rasial dan melanggar aturan perusahaan terhadap hasutan kekerasan.

Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan pada hari Selasa pengiklan harus menggunakan leverage mereka untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan media sosial. Pelosi berbicara di forum online tentang kesalahan informasi COVID-19. Pelosi dan anggota Demokrat lainnya telah meminta Facebook untuk mengambil langkah-langkah terhadap ujaran kebencian dan informasi yang salah, terutama dalam iklan politik.

Sumber: Reuters

Sumber Foto: Sutterstock