internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Privasi & Data Pribadi

Media Sosial Baru, Clubhouse Punya Masalah Privasi

Internet Sehat : Clubhouse adalah jejaring sosial khusus undangan yang membuat orang-orang ingin bergabung pada awal 2021, Namun Clubhouse bukan tanpa masalah privasi bahkan bagi mereka yang belum bergabung.

Clubhouse adalah jaringan sosial khusus audio di mana anggota dapat berkumpul di ruang virtual dan mendengarkan satu sama lain berbicara. Layanan ini digunakan untuk promosi bisnis, membicarakan tentang permainan olahraga, pembacaan puisi dan sesi doa, dan banyak hal lainnya. Namun, ada pertanyaan serius yang ditanyakan tentang perlindungan privasinya.

Saat ini Clubhouse dalam fase khusus undangan, di mana anggota baru harus diundang oleh teman atau mencapai puncak daftar tunggu yang sedang dioperasikan Clubhouse. Saat pengguna diterima sebagai anggota, pengguna tersebut memiliki kesempatan untuk mengundang dua orang lainnya dan di sinilah masalah privasi pertama muncul.

Sebagai bagian dari proses pendaftaran, pengguna didesak untuk memberikan Clubhouse akses ke kontak ponsel sehingga pengguna dapat terhubung dengan pengguna jejaring sosial lainnya. Namun, tampaknya Clubhouse menggunakan informasi tersebut untuk membangun profil orang-orang yang belum menjadi anggota.

Jelasnya, karena orang-orang ini belum bergabung dengan jaringan, Clubhouse menggunakan nomor ponsel mereka untuk memeriksa berapa kali mereka muncul dalam kontak anggota Clubhouse lainnya. Meskipun seorang pengguna tertentu sama sekali tidak tertarik untuk bergabung dengan Clubhouse, layanan tersebut mungkin mengetahui nama pengguna tersebut, nomor ponsel, dan berapa banyak teman yang dimiliki di Clubhouse.

Praktik seperti ini bisa jadi masalah bagi layanan di beberapa yurisdiksi. Di Jerman, misalnya, pengadilan tertinggi di negara itu memutuskan pada tahun 2016 bahwa praktik serupa Facebook menggunakan kontak yang diupload untuk menarik anggota baru ke layanan tersebut melanggar undang-undang konsumen Jerman.

Masalah kedua adalah adanya kekhawatiran lebih lanjut tentang Clubhouse yang merekam obrolan suara yang berlangsung pada layanan tersebut. Clubhouse menjelaskan alasan mengapa mereka merekam komunikasi suara dalam pedoman komunitasnya, yaitu hanya untuk tujuan mendukung penyelidikan insiden.

Meskipun Clubhouse merekam audio untuk menyelidiki klaim penyalahgunaan, syaratnya adalah bahwa rekaman dihapus jika perusahaan itu sendiri yakin tidak ada penyalahgunaan yang terjadi. Dengan demikian, perusahaan tampaknya menunjuk dirinya sendiri sebagai hakim dan juri tentang apa yang merupakan penyalahgunaan dan kemudian menghapus bukti setelahnya.

Masalah privasi berikutnya adalah bahwa kebijakan privasi Clubhouse hanya ada dalam versi Bahasa Inggris dan fakta bahwa mereka yang tidak bisa berbahasa Inggris akan kesulitan untuk memahaminya.

Klaus Muller, direktur eksekutif Federasi Organisasi Konsumen Jerman (vzbv) telah memperingatkan Clubhouse akan menghadapi sanksi jika tidak menangani masalah privasi datanya.

Sumber : Barry Collins/Forbes

Sumber Foto : Mobile Syrup