internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Privasi & Data Pribadi

WhatsApp Nekad Lanjutkan Perubahan Kontroversial

Internet Sehat : WhatsApp terus maju dengan perubahan kontroversial pada persyaratan layanannya, meskipun harus menghadapi kritik dan ketidaksukaan penggunanya. Setelah pengumuman pertamanya pada bulan Januari yang lalu, jutaan pengguna mengunduh aplikasi dari pesaing WhatsApp.

Platform milik Facebook sebelumnya mengatakan telah menjadi korban informasi yang salah seputar perubahan tersebut. Namun WhatsApp sekarang mengatakan telah merefleksikan bagaimana mereka bisa menjelaskan perubahan dengan lebih baik.

Sebagaimana diketahui, notifikasi saat membuka WhatsApp awal menyebabkan ketakutan yang meluas bahwa itu akan membagikan sejumlah besar data WhatsApp dengan Facebook. Pada kenyataannya, sangat sedikit yang berubah di area itu dan hampir semua pengguna sebelumnya telah menerima jenis berbagi data yang terlibat.

Sebagai bagian dari upaya keduanya untuk meyakinkan pengguna, WhatsApp akan mulai menampilkan peringatan dalam bentuk spanduk/banner dalam aplikasi dalam beberapa minggu mendatang. Banner ini akan mendorong pengguna untuk mempelajari lebih lanjut tentang pembaruan dan apa yang berubah dan yang tidak berubah.

Pesan yang memberi tahu pengguna tentang pembaruan juga akan ditampilkan di bagian status aplikasi. Ketentuan baru dijadwalkan mulai berlaku pada 15 Mei.

WhatsApp mengatakan data yang dibagikannya dengan perusahaan induknya tidak termasuk pesan, grup, atau log panggilan. Sebelumnya, WhatsApp sudah membagikan informasi dengan Facebook, seperti alamat IP pengguna dan informasi tentang ponsel, serta pembelian yang dilakukan melalui platform. Namun hal ini tidak berlaku di Eropa dan Inggris Raya, di mana terdapat undang-undang privasi yang berbeda.

Tetapi para ahli privasi mengatakan peristiwa tersebut menyoroti betapa tidak sadar pengguna tentang bagaimana data mereka digunakan. Ray Walsh, pakar privasi digital di ProPrivacy mengatakan bahwa dalam upayanya untuk mengklarifikasi bahwa mereka tidak melakukan kesalahan apa pun, Whatsapp sebenarnya secara tidak sengaja menyoroti bahwa mereka telah mengumpulkan data dalam jumlah besar untuk Facebook. Hal itulah yang membuat pengguna memutuskan untuk meninggalkan Whatsapp.

Sumber : BBC

Sumber Foto : NurPhoto via Getty Images via PC Mag