internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Privasi & Data Pribadi

Perusahaan Telekomunikasi Australia Blokir 55 Juta Panggilan Penipuan

Internet Sehat : Menteri Komunikasi Australia Paul Fletcher mengatakan pada bahwa perusahaan telekomunikasi Australia telah memblokir lebih dari 55 juta panggilan penipuan sejak industri tersebut mendapat kode panggilan penipuan baru pada bulan Desember 2020 yang lalu.

Di bawah kode tersebut, perusahaan telekomunikasi tidak hanya perlu memblokir panggilan yang berasal dari jaringan mereka, tetapi juga panggilan yang melewati jaringan mereka. Operator diharuskan untuk mencari karakteristik panggilan penipuan, berbagi informasi dengan perusahaan telekomunikasi dan regulator lain, memblokir nomor yang digunakan untuk penipuan termasuk yang berasal dari luar negeri, dan mengambil tindakan untuk memerangi spoofing nomor telepon.

Fletcher menambahwkan bahwa pada tahun 2020, warga Australia kehilangan 48 juta dollar Australia karena panggilan penipuan. Ia menambahkan bahwa pemerintah serius dalam menangani penipuan dan senang melihat bahwa lebih dari 55 juta panggilan penipuan telah diblokir sebagai akibat dari adanya Reducing Scam Calls Code.

Ketika kode itu diperkenalkan, ACMA mengatakan perusahaan telekomunikasi telah memblokir lebih dari 30 juta panggilan penipuan di tahun sebelumnya. Bulan lalu, Telstra mengatakan telah memblokir sekitar 6,5 juta panggilan penipuan yang dicurigai setiap bulan, kadang-kadang hingga 500.000 panggilan per hari, berkat otomatisasi proses manual sebelumnya yang mencapai sekitar 1 juta panggilan penipuan bulanan.

Pada bulan Mei, Telstra memulai dengan pemfilteran DNS untuk melawan botnet, trojan, dan jenis malware lainnya, dan diperluas ke pemblokiran pesan teks phishing yang mengaku dari myGov atau Centrelink sebelum menyerang telepon pelanggan.

ACCC mengatakan bisnis Australia telah melaporkan kerugian lebih dari 14 juta dollar Australia karena pengalihan pembayaran atau penipuan kompromi email bisnis ke Scamwatch, dengan kerugian pada 2021 ditetapkan menjadi lima kali lebih tinggi.

Dalam penipuan kompromi email bisnis, penyerang akan mengelabui korban untuk mentransfer dana ke akun mereka, terkadang dengan menyamar sebagai pelanggan atau pemasok yang sah, berpura-pura menjadi bos yang menuntut transfer dana segera, atau langsung mengirimkan faktur palsu.

Sumber : ZDNet