internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Privasi & Data Pribadi

SITA Kena Serangan Siber, Data Penumpang Mungkin Bocor

Internet Sehat : Pemasok TI industri penerbangan global SITA mengonfirmasi telah menjadi korban serangan dunia maya sehingga peretas mendapatkan akses ke informasi pribadi penumpang maskapai penerbangan.

Perusahaan teknologi informasi dan komunikasi yang mengklaim melayani sekitar 90% maskapai penerbangan dunia, mengatakan bahwa serangan cyber pada 24 Februari 2021 menyebabkan insiden keamanan data yang melibatkan data penumpang yang disimpan di server SITA Passenger Service System Inc. di Atlanta, Georgia di Amerika Serikat.

Pernyataan SITA menggambarkan insiden tersebut sebagai serangan yang sangat canggih dan mengatakan bahwa mereka bertindak cepat untuk mengatasi insiden tersebut, yang masih dalam penyelidikan oleh SITA’s Security Incident Response Team bersama dengan pakar keamanan siber eksternal.

Dalam sebuah pernyataan, SITA mengatakan bahwa mereka menyadari bahwa pandemi COVID-19 telah menimbulkan kekhawatiran tentang ancaman keamanan dan pada saat yang sama, penjahat dunia maya menjadi lebih canggih dan aktif.

Maskapai Star Alliance termasuk Singapore Airlines, New Zealand Air dan Lufthansa telah memperingatkan penumpang tentang pelanggaran data SITA, sementara beberapa maskapai One World termasuk Malaysia Airlines, Finnair, Japan Airlines dan Cathay Pacific juga telah memberi tahu penumpang tentang serangan siber tersebut. Maskapai Korea Selatan JeJu Air telah mengirim email kepada penumpang tentang insiden tersebut.

Saat ini SITA belum mengkonfirmasi sifat pasti dari informasi yang telah diakses oleh peretas, namun seorang juru bicara mengatakan bahwa data tersebut termasuk beberapa data pribadi penumpang maskapai.

Beberapa maskapai penerbangan telah merinci informasi apa yang diakses dalam serangan itu, menyatakan bahwa data frequent flyer seperti nama, status tingkatan, dan nomor keanggotaan telah dicuri. Sebuah email yang dikirim ke pelanggan New Zealand Air mengatakan bahwa pelanggaran data tidak berisi informasi tentang kata sandi, detail kartu kredit, informasi paspor, atau alamat kontak.

Angka pasti untuk jumlah penumpang yang terkena dampak pelanggaran masih belum jelas karena SITA belum secara terbuka mengomentari masalah tersebut, tetapi sebuah laporan oleh The Guardian mengklaim bahwa ratusan ribu penumpang mungkin telah dicuri informasinya.

Sumber : ZDNet