internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Uni Eropa Paksa Apple untuk Pakai USB-C untuk Semua Ponsel

Internet Sehat : Produsen ponsel terutama Apple akan dipaksa untuk membuat solusi pengisian daya universal untuk ponsel dan perangkat elektronik kecil, di bawah aturan baru yang diusulkan oleh Komisi Eropa (EC). Tujuannya adalah untuk mengurangi pemborosan dengan mendorong konsumen untuk menggunakan kembali pengisi daya yang ada saat membeli perangkat baru.

Menurut proposal tersebut, semua smartphone yang dijual di UE harus memiliki pengisi daya USB-C. Namun, Apple telah memperingatkan langkah seperti itu akan membahayakan inovasi. Raksasa teknologi ini adalah produsen utama smartphone yang menggunakan port pengisian daya khusus, karena seri iPhone-nya menggunakan konektor Lightning buatan Apple.

Apple mengatakan bahwa mereka tetap khawatir bahwa peraturan ketat yang mewajibkan hanya satu jenis konektor menghambat inovasi daripada mendorongnya yang pada gilirannya akan merugikan konsumen di Eropa dan di seluruh dunia. Apple menambahkan bahwa mereka bertujuan untuk membuat setiap perangkat Apple dan penggunaan karbon netral pada tahun 2030.

Sebagian besar ponsel Android dilengkapi dengan port pengisian USB micro-B atau telah beralih ke standar USB-C yang lebih modern. Model baru iPad dan MacBook menggunakan port pengisian USB-C, seperti halnya model ponsel kelas atas dari produsen Android populer seperti Samsung dan Huawei.

Perubahan akan berlaku untuk port pengisian daya pada bodi perangkat, sedangkan ujung kabel yang terhubung ke colokan bisa berupa USB-C atau USB-A.

Sekitar setengah dari pengisi daya yang dijual dengan ponsel di Uni Eropa pada tahun 2018 memiliki konektor USB micro-B, sementara 29% memiliki konektor USB C dan 21% konektor Lightning, menurut studi penilaian dampak Komisi pada tahun 2019.

Aturan yang diusulkan akan berlaku untuk smartphone, tablet, kamera, headphone, speaker portabel, dan konsol video game genggam. Produk lain termasuk earbud, jam tangan pintar, dan pelacak kebugaran tidak dipertimbangkan karena alasan teknis terkait dengan ukuran dan kondisi penggunaan.

Proposal ini juga menstandarisasi kecepatan pengisian cepat yang artinya perangkat yang mampu mengisi daya cepat akan diisi daya pada kecepatan yang sama. Politisi UE telah berkampanye untuk standar umum selama lebih dari satu dekade, dengan penelitian Komisi Eropa memperkirakan bahwa kabel pengisi daya yang dibuang dan tidak digunakan menghasilkan lebih dari 11.000 ton limbah per tahun.

Di Uni Eropa, sekitar 420 juta ponsel dan perangkat elektronik portabel lainnya terjual pada tahun lalu. Rata-rata orang memiliki sekitar tiga pengisi daya ponsel, yang dua di antaranya mereka gunakan secara teratur.

Pada tahun 2009, ada lebih dari 30 pengisi daya yang berbeda, sedangkan sekarang sebagian besar model tetap menggunakan tiga, yaitu USB-C, Lightning, dan USB mikro-B.

Ben Wood, seorang analis di CCS Insight mengatakan bahwa memiliki satu standar pengisian yang sama akan menjadi kemenangan bagi akal sehat di mata konsumen. Meskipun Apple telah membuat argumen yang kuat untuk mempertahankan konektor Lightning, beberapa produknya termasuk Mac dan iPad sekarang mendukung USB-C sehingga bila diperluas ke iPhone akan sangat bagus mengingat ada satu miliar pengguna iPhone aktif.

Komisi Eropa berharap hal tersebut akan terjadi pada 2022. Setelah itu negara-negara anggota biasanya memiliki waktu dua tahun untuk memberlakukan aturan tersebut menjadi undang-undang nasional, dan produsen akan memiliki waktu 24 bulan untuk mengubah port pengisian daya mereka.

Sumber : BBC