internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

OnlyFans Tunda Kebijakan Baru Setelah Penolakan Pengguna

Internet Sehat : OnlyFans telah mengumumkan bahwa mereka akan menunda perubahan pada kebijakan pembuatan konten, menyusul reaksi yang meluas dari para penggunanya. Sebelumnya, layanan berlangganan konten OnlyFans mengumumkan rencana minggu lalu bahwa mereka akan memblokir foto dan video seksual eksplisit mulai Oktober tahun ini.

Pada hari Rabu seminggu yang lalu, OnlyFans melakukan tweet yang menyatakan bahwa mereka telah menangguhkan perubahan kebijakan 1 Oktober yang direncanakan (sebelumnya). Namun tidak jelas apakah penundaan itu akan berlaku permanen.

OnlyFans menulis di twitter bahwa layanan mereka akan terus menyediakan rumah bagi semua kreator. OnlyFans telah mendapatkan jaminan yang diperlukan untuk mendukung komunitas kreator yang beragam dan telah menangguhkan perubahan kebijakan 1 Oktober yang direncanakan.

Dalam email ke pembuat kontennya OnlyFans mengatakan bahwa perubahan 1 Oktober 2021 yang diusulkan tidak lagi diperlukan, karena jaminan mitra perbankan bahwa OnlyFans dapat mendukung semua genre pembuat konten. OnlyFans berkomitmen untuk menyediakan platform yang aman dan dapat diandalkan untuk semua pencipta dan penggemar mereka.

Kreator OnlyFans dari London menyambut baik pengumuman tersebut, tetapi mengatakan mereka yang telah menemukan rumah baru untuk konten mereka mungkin masih belum akan kembali ke OnlyFans.

OnlyFans menghasilkan uang dengan mengambil 20% dari semua pembayaran yang dilakukan kepada pembuat kontennya. Platform ini melaporkan peningkatan 75% pada pembuat konten baru pada Mei tahun lalu, selama penguncian karena pandemi Covid-19.

Kekhawatiran investor awalnya diklaim menjadi alasan pengumuman pekan lalu. Tetapi pendiri OnlyFans Tim Stokely menyalahkan bank yang menghukum perusahaan karena mendukung pekerja seks. Menurutnya, JPMorgan Chase sangat agresif dalam menutup rekening pekerja seks atau  bisnis apa pun yang mendukung pekerja seks. Namun juru bicara JPMorgan mengatakan kepada BBC News bahwa tidak ada kebijakan seperti itu.

Pada bulan Juni, investigasi BBC News menemukan anak-anak telah menggunakan ID palsu untuk membuat akun di situs tersebut. Komisaris anak-anak untuk Inggris mengatakan OnlyFans perlu berbuat lebih banyak untuk menghentikan pengguna di bawah umur. Menanggapi penyelidikan, OnlyFans mengatakan telah menutup akun yang ditandai dan mengembalikan semua langganan aktif.

Sumber : BBC

Sumber Foto : Variety